Tips untuk Mencegah Ponsel Terbakar dan Meledak

Tips untuk Mencegah Ponsel Terbakar dan Meledak

Mungkin kalian masih ingat dengan kasus ledakan Galaxy Note 7 beberapa tahun lalu? Pada saat itu masalah produksi pada komponen baterai pada Galaxy Note 7 itu disinyalir yang menjadi penyebab utama meledaknya perangkat tersebut.

Ini bukan merupakan kasus yang pertama kali terjadi dan tidak cuma menimpa satu merek ponsel saja. Namun kasus ponsel terbakar atau meledak juga pernah di alami pada smartphone mahal macam iPhone sekalipun. Hal ini bisa terjadi karena baterai jenis lithium-ion yang umum dipakai dalam ponsel dan perangkat mobile modern lainnya, memang rawan terbakar atau meledak jika rusak atau terekspos suhu tinggi.

Ada beberapa penyebab mengapa sebuah ponsel bisa meledak, seperti contohnya korsleting atau adanya kesalahan keyika pengisian daya. Nah salah satu penyebab yang sering muncul yaitu panas yang berlebih pada bagian dalam ponsel yang lalu memicu terjadinya ledakan.

Jadi bagaimana cara mencegah supaya ponsel tak meledak? Pada kesempatan kali ini saya aka membeberkan beberapa tips yang bisa kalian ikuti. Langsung saja simak penjelasannya berikut ini.

1. Jangan pakai saat sedang di-charge

Saya sarankan sebaiknya kalian jangan menggunakan ponsel dalam keadaan sedang mengisi baterainya.  Sebab pada saat di-charge, bagian dalam ponsel terutama baterai suhunya akan mengalami peningkatan.

Jadi pada saat ponsel dipakai secara bersamaan dengan pengisian baterai, maka suhu akan meningkat lebih jauh, sebab sistem charging akan semakin terbebani dengan daya yang terkuras. Apalagi jika penggunaanya "berat" misalnya seperti untuk bermain game. Kondisi ini disebut "parasitic load" dan alangkah baiknya dihindari karena akan ikut berdampak buruk pada ketahanan baterai.

2. Gunakan charger asli dan berkualitas

Usahakan pakai charger yang original atau yang memang dikenal berkualitas tinggi. Karena disetiap vendor mempunyai standar dan spesifikasi tertentu untuk charger yang diproduksi, terutama yang mempunyai kemampuan fast charging.

Maka dari itu jangan ambil risiko dengan memakai charger non-original yang keluaran listriknya gak terjamin bagus. Perhatikanlah bahwa gak semua charger mempunyai kualitas setara. Lebih baik kalian memilih merek terpercaya ketimbang mengorbankan perangkat dengan memilih charger abal-abal. Jadi bukannya menghemat tapi malah rugi sebab perangkat rusak, bahkan terbakar atau meledak.

3. Hentikan charging saat baterai terisi 100 persen

Kalau ponsel sudah mencapai 100 persen maka sebaiknya cabut kabel charger agar pengisian dapat di hentikan. Jika kalian membiarkan ponsel tertancap ke charger sebenarnya gak akan membuat perangkat meledak, sebab ponsel secara otomatis akan memperkecil daya charging dan akan melakukan trickle charging, yaitu mengisi daya dengan perlahan setiap kapasitas baterai menurun.

Akan tetapi, efeknya kurang baik buat baterai dalam jangka panjang. Baterai lithium-ion pun sebaiknya gak ditunggu sampai benar-benar kosong dan langsung diisi penuh. Tancapkan charger ketika indikator baterai berada di kisaran 30 persen dan cabut jika sudah mencapai sekitar 80 persen.

4. Gunakan baterai asli

Walaupun ponsel masa kini memakai desain unibody, baterainya juga dapat diganti. tapi seperti halnya charger, kualitas baterai pun bisa berbeda-beda. Supaya terjamin aman, pakailah baterai asli yang berasal dari vendor ponsel tersebut.

5. Jangan pakai baterai rusak

Salah satu yang menjadi penyebab baterai lithium-ion meledak atau terbakar ialah jika baterai mengalami kerusakan fisik, misalnya dikarenakan jatuh atau tertancap sesuatu. Ini dapat menyebabkan hubungan arus pendek yang berbahaya.

Maka dari itu sebaiknya jangan pakai baterai yang mengalami kerusakan, termasuk yang masih berada pada perangkat. misalnya, pada saat ponsel bengkok dan retak, komponen baterai pasti juga ikut terdampak.

6. Hindari "charging case" non-ori

Lagi-lagi, aksesori ponsel mempunyai kualitas bervariasi, apalagi dari segi kelistrikan. Sejumlah produsen membuat aksesori casing yang mempunyai baterai terintegrasi sehingga dapat berfungsi sebagai power bank.

Nah, apabila ingin menggunakan aksesori seperti charging case ini, ada baiknya kalian pilih yang memang original, resmi berasal dari pabrikan ponsel agar ada jaminan kualitas.

7. Jangan asal colok

Memang gak semua outlet (colokan) listrik mempunyai keluaran listrik yang stabil atau aman. Malah ada yang berbahaya buat charger dan ponsel. Alangkah baiknya hindari outlet yang tampak meragukan, misalnya ada bekas kerusakan, tercerabut, apalagi hangus.

8. Jangan isi baterai ponsel di tempat tidur

Pernah ada kasus ponsel yang terbakar yang disebabkan karena tertimbun di balik bantal ketika sedang di-charge. Nah ini akan menyebabkan aliran udara terhambat dan membuat ponsel kepanasan. Apalagi jika menggunakan baterai yang gak resmi yang lebih rawan suhu tinggi.

Jadi ponsel yang terbakar tentu akan membahayakan pengguna jika sedang terlelap. Semua barang di kasur juga akan mudah terbakar. maka dari itu, sebaiknya jangan letakkan ponsel di tempat tidur ketika sedang diisi baterainya.

9. Matikan ponsel apabila basah

Sudah pasti anjuran ini berlaku untuk ponsel yang gak mempunyai ketahanan terhadap air dan debu. Dalam kasus demikian, jika bisa basah sebab tercebur, segeralah matikan ponsel dan jangan digunakan hingga benar-benar kering. Kalau baterai dapat dilepas, langsung lepas saja untuk mencegah hubungan pendek.

10. Jangan tinggalkan ponsel di tempat panas

Seperti yang terjadi di Thailand baru-baru ini, menaruh ponsel di mobil atau tempat panas lain sangat tidak di sarankan, ini merupakan tindakan berbahaya. Hindari ponsel dari paparan suhu tinggi atau sinar matahari secara langsung dalam waktu lama supaya gak mengalami overheating.

Baiklah itu saja yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat dan senantiasa selalu berhati-hati.